Anak burung Anis Merah Anak burung Murai batu Anak burung Kacer

Hari Kamis siang tanggal 27 Agustus 2009 kemarin, tiba-tiba ada SMS masuk ke ponsel saya dari 2 orang sahabat saya yaitu om Ige (Yayasan Kutilang Indonesia) dan om Dwi (Waka Kicaumania Regional Yogyakarta).

Kebetulan saya yang hari itu bangun kesiangan (biasanya gak pernah bangun kesiangan lho...) kaget membaca pesan SMS yang berisi mau segera meluncur ke rumah saya bersama seorang " tamu istimewa ".

Saya balas SMS dengan pesan yang biasanya: " Oke, ditunggu..."

Informasi : Rumah saya sejak dulu memang sudah jadi host atau tempat ngumpul rekan-rekan penghobi burung (se-Indonesia) dan buka 24 jam.

Setengah jam kemudian, kedua sahabat saya tadi sampai dan turun dari kendaraan bersama " tamu istimewa " seperti yang ada di pesan SMS.

Ternyata saya sangat mengenal tamu istimewa tersebut, yaitu Bp. Dr. Made Sri Prana atau yang biasa kita kenal dengan pak Made (Ketua Umum PBI - Periode 2008-2013).

Hahahaha...
Sungguh diluar dugaan dan suatu penghargaan tertinggi buat saya.

Pak Made yang jadwalnya sangat sibuk, mau menyempatkan waktunya untuk mampir ke rumah saya sebelum beliau kembali ke Jakarta.

Singkat cerita, kami ngobrol tentang perkembangan perburungan yang ada di Indonesia saat ini dan yang akan datang.

Saling sharing beberapa konsep Konservasi dan ilmu Genetika Burung dalam dunia Breeding Burung.

Saya yang selama ini memang sangat serius dalam hal riset, penelitian dan pengembangan genetika burung, banyak mendapatkan ilmu-ilmu baru dari pak Made lewat obrolan singkat siang itu.

Ada cerita menarik dari pak Made untuk saya dan mungkin juga untuk teman-teman breeder lain di Indonesia.

Cerita menariknya adalah;

Tentang seorang gadis cantik yang berniat menikahi seorang professor dengan alasan agar anak keturunannya kelak akan cantik seperti ibunya dan pintar serta cerdas seperti bapaknya.

Tapi...
Pendapat professor tersebut sangat berbeda dan terbalik dengan apa yang diinginkan si gadis cantik tadi.

Setelah melakukan perhitungan matematis menggunakan rumus-rumus tertentu, sang professor menjawab, " Kalau nanti anak-anak kita ternyata jeleknya seperti saya dan bodohnya seperti kamu bagaimana.??"

Hahahaha...
Apa inti dari cerita gadis cantik dan professor di atas?

Menurut saya, kadang kita sering sekali lupa akan sesuatu hal yang berada di luar kekuasaan kita.

Segala perencanaan dan apa yang kita perbuat, selalu kita pandang dari sudut pandang yang kita inginkan.

Sangat jarang kita mau melihat dari sudut pandang yang lain.

Semoga cerita singkat ini bisa bermanfaat.

Salam Kicaumania...

Saya bersama pak Made (Ketua Umum PBI)

Pak Made dan saya
Di salah satu ruangan Riset dan Penelitian
Smart Mastering, Yogyakarta
27 Agustus 2009

Saya, pak Made PBI dan om Dwi KMYK

Om Dwi (Waka KMYK), pak Made dan saya
Di salah satu ruangan Riset dan Penelitian
Smart Mastering, Yogyakarta
27 Agustus 2009

 

Artikel Referensi Kicaumania
seputar Burung Lomba

 

Cara Merawat Burung dan Memaster Burung

Terima kasih untuk kepercayaan Anda,Smart Mastering, Spesialis Burung Lomba
mohon share dan berikan komentar.

Salam Kicaumania...